Minggu, 19 November 2017

Membuat komposer sederhana

Komposter Sederhana untuk Sampah Organik Rumah Tangga

Sumber: https://isroi.com/2015/10/24/komposter-sederhana-untuk-sampah-organik-rumah-tangga/, diundur tgl 20.11.2017 jam 13.34

Project keluarga kami, yaitu membuat pupuk kompos dari sampah organik rumah kami sendiri. Kami ingin membuat sebuah tempat pengomposan yang sederhana, mudah dipakai dan bisa dibuat dari bahan-bahan yang tidak mahal. Setelah mencari-cari dan mencoba-coba beberapa ide, akhirnya kami membuat tempat pengomposan dari bekas tempat cat tembok 25 kg. Desain dan cara membuatnya seperti berikut ini. Desain ini terinspirasi dari aktivitas Posyantek Kendal ketika saya berbagi pengalaman tentang pengomposan sampah.

Baca juga artikel saya sebelumnya: Mengolah sampah rumah tangga |

Bahan-bahan yang dipergunakan:

– 2 buah bekas tempat cat tembok 25 kg.

Peralatan yang diperlukan:

– paku besar atau besi untuk membuat lubang
– paku atau besi atau bambu yang dibuat seperti stik/tangkai kecil

Cara membuatnya:

Cuci bersih bekas cat tersebut untuk menghilangkan bekas cat dan kotoran-kotoran yang lain.Salah satu tempat bekas cat, dideri lubang di bagian atas dengan paku/besi yang dipanaskan atau dengan bor. Lubang-lubang ini untuk mengalirkan air yang ada di dalam sampah organik rumah.Buat juga lubang-lubang di sisi samping tempat bekas cat hingga kira-kira 20 cm dari sisi atas.Beri lubang paku/besi/bambu untuk penjangga. Jaraknya kurang lebih 20cm dari sisi atas.Lubang-lubang ini hanya dibuat di salam satu tempat bekas cat.Tempat cat yang berlubang-lubang ini ditumpukkan di atas tempat bekas cat yang satunya lagi.Komposter ini siap dipergunakan.

Mudah sekali kan cara membuatnya.

Komposter sampah rumah tangga sederhana dibuat dari dua tempas bekas cat tembok 25 kg.

Salah satu bekas tempat cat diberi lubang.

Cara Pemakaian

Bagian samping juga diberi lubang.

kurang lebih 20cm dari atas diberi penjangga, bisa dengan paku, besi atau kayu/bambu.

Posisi peyangga agar bagaian atas komposter tidak masuk terlalu dalam dan memberi ruang untuk air.

Komposter sampah rumah tangga sederhana yang sudah siap dipakai.

Pemakaian komposter ini sangat sederhana sekali. Untuk mempercepat proses pengomposan menggunakan dekomposer/bioaktivator kompos Promi. Informasi lengkap tentang Promi bisa dilihat di link berikut ini: https://isroi.com/promi/.
Untuk mengurangi bau tidak sedap sampah dipergunakan arang sekam, bukan abu atau sekam segar, tetapi arang sekam. Arang sekam bisa dibuat sendiri atau beli di toko-toko pertanian terdekat. Untuk mengurangi bau yang tidak sedap, lalat, dan belatung bisa menggunakan asap cair. Asap cair juga bisa dibuat sendiri atau dibeli di toko-toko pertanian.
Catatan:
Kedua bahan ini hanyalah bahan tambahan dan optional, jadi tidak harus ada. Bukan berarti kalau tidak ada arang sekam dan asap cair tidak bisa membuat pupuk kompos sampah rumah tangga.

Pembuatan komposnya adalah sebagai berikut:

Sampah organik sebaiknya dipisahkan dari sampah-sampan anorganik. Sediakan tempat khusus untuk sampah organik dan sampah an-organik. Jika sampahnya banyak mengandung air, buang terlebih dahulu air tersebut ke wastafel atau tempat pembuangan air. Sampah tulang, rambut, kayu, bambu juga sebaiknya dipisahkan, karena samapah-sampah ini sulit dan membutuhkan waktu lama untuk menjadi kompos.Sampah yang berukuran besar juga sebaiknya dipotong-potong.Sehari sekali, masukkan sampah-sampah ini ke dalam komposter. Dengan menggunakan tongkat/kayu tekan-tekan sampah ini agar memadat.Jika tumpukan sampah ini sudah kurang lebih setinggi 5-10 cm. Taburkan Promi secukupnya.Jika perlu taburkan arang sekam secukupnya hingga membentuk lapisan tipis.Ulangi langkah-langkah ini hingga komposter penuh.Jangan lupa untuk menekan-nekan kompos dengan kayu agar kompos lebih memadat dan airnya turun ke bawah.Kompos tidak perlu dibolak-balik, cukup dibiarkan saja.Jika komposter sudah penuh, bagian atas diangkat dan dimasukkan bekas tempat cat/komposter yang lain.Sampah organik akan menjadi kompos dalam waktu kurang lebih 3-6 minggu, tergantung jenis sampah, ukuran, dan konsidi proses pengomposannya. Bagian bawah akan lebih cepat menjadi kompos, sedangkan bagian atas akan terlambat matang komposnya.Kompos yang sudah matang bisa dimanfaatkan sebagai media tanam.Air/lindi yang tertampung di bagian bawah bisa dibuat menjadi pupuk organik cair. Saya akan jelaskan di artikel lain.

Silahkan dicoba. Saya akan selalu coba perbaiki desain ini agar lebih praktis dan mudah dipergunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar