Gaya belajar anak
#Resumeoffline290516
Temmy bunda Rafif
Dulu saya sempat heran dengan teman sekolah, di kelas dia tidak pernah serius, bila guru mengajar tidak memperhatikan. Tapi bila saat itu juga ditanya materi yang diajarkan, pasti dia selalu menjawab dengan benar. Tidak hanya sekali bahkan berulang kali. Menurut saya waktu itu dia termasuk anak ajaib.
Dulu, saat kala saya menjadi guru, sy menganggap saya akan efektif mengajar jika semua murid harus menghentikan semua aktifitasnya dan hanya memperhatikan saya mengajar, karena saat itu saya pikir.. kalau mereka tidak fokus memperhatikan maka daya serap terhadap pelajaran akan lebih kecil.
Tapi sekarang, gubbbbraaaak..
Semua pikiran saya itu ternyata keliru.. ternyata ada penjelasan yang simple disebalik ke dua kejadian diatas...
Semua anak itu unik, semua anak memiliki gaya belajar mereka sendiri, dan ketika saya sebagai guru mereka, sebenarnya tidak dapat memukul rata semua anak dapat menerima pelajaran dengan cara saya itu.
Gaya belajar adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menyerap, mengatur dan mengolah informasi yang diterimanya.
Ada 3 type gaya belajar anak: visual, auditory dan kinestetik.
Keunggulan dan kelemahan gaya belajar sesuai tipenya:
1. Visual:
Indra yang berperan penting dalam menyerap pelajaran adalah matanya.
Ciri-ciri anak dengan gaya visual:
berbicara agak cepat, mementingkan penampilan dalam berpakaian atau presentasi, tidak mudah terganggu dengan keributan, mengingat yang dilihat dari pada yg didengar, lebih suka membaca daripada dibacakan, pembicara cepat dan tekun tidak pandai memilih kata- kata, agak bermasalah dengan instruksi verbal kecuali jika di tulis, dll
Strategi : gunakan materi visual seperti gambar, diagram, peta, dll. Ajak anak membaca buku berorientasi, gunakan multi media, ajak anak mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
Di perkirakan 80% pelajaran bisa dimengerti melalui penglihatannya.
Membaca buku dan menggambar adalah cara yang disukainya. Anak gaya belajar visual sebaiknya memilih kursi yang agak depan agar dapat melihat jelas guru dan papan tulisnya. Minta anak anak untuk menuliskan ulang apa yg ada dipapan tulis atau yang mereka baca.
2. Auditory
Indra yang berperan adalah telinga/ alat pendengarnya
Ciri ciri gaya auditory: saat bekerja suka bicara pada diri sendiri, penampilan rapi, mudah terganggu keributan, belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yg didiskusikan daripada apa yg dilihat, senang berbicara dengan keras dan mendengarkannya, menggerakan bibir mereka.
Dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca, biasanya ia pembaca fasih, lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya, lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik, berbicara dengan irama yang terpola, dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara.
Strategi: anak gaya auditory dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yg dikatakan. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras, gunakan musik untuk mengajarkan anak, diskusikan ide dengan anak secara verbal, biarkan anak merekam pelajarannya kedalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3. Kinestetik
Indra yang digunakan: tubuh/ kulit (dengan gerakan dan sentuhan)
Ciri-cirinya : berbicara perlahan, penampilan rapi, tidak terlalu terganggu dengan situasi keributan, belajar memanipulasi praktek, menghafal dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca, merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita, menyukai buku- buku dan mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, menyukai permaian yang menyibukkan, tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika pernah berada di tempatnya, suka menggunakan kata- kata yang mengandung aksi.
Strategi: anak kinestetik sulit duduk berjam jam, karena keinginan mereka untuk bereksplorisasi sangat kuat. Jangan paksakan mereka belajar berjam jam. Mereka belajar melalui gerak dan sentuhan, mencari sendiri hal hal yang ingin diketahui, tanpa harus selalu membaca buku panduan. Sentuhan rasa sangat penting baginya, lebih tertarik dengan pelajaran bersifat eksperimen.
Pada umumnya gaya belajar masyarakat indonesia adalah gabungan dr 2 gaya belajar diatas. Misalkan visual-auditory, visual-kinesteik, auditory-kinestetik. Salah satunya lebih menonjol. Untuk sekolah yg menerapkan gaya belajar dipapan tulis seperti cara saya mengajar, anak dengan gaya visual-auditory akan maksimum menyerap pelajaran yang diajarkan. Tapi untuk yang memiliki gaya kinestetik lebih kuat, maka akan kesulitan dalam belajar, karena dianggap menggangu dan tidak mentaati aturan kelas. Ia lebih baik disekolahkan pada sekolah berbasis alam.
Bagaimana dengan anak yg memiliki gaya belajar ketiganya? Ia akan menjadi anak yang mudah menyerap informasi, bahan pelajaran, dll dengan lebih baik dibandingkan dengan yang memiliki gabungan kedua gaya atau salah satunya. Dia tidak memiliki kekurangan menyerap bahan pelajaran secara apapun, sering dianggap lebih pandai dari yang lain.
APA GAYA BELAJAR ANAK SAYA?
Cara mengetahui gaya belajar selain melihat ciri ciri anak dengan gaya belajarnya, gaya belajar dapat dilihat dan diamati secara mudah dengan cara:
Beli dan berikan anak satu permainan rakitan yang memiliki petunjuk merakit mainan tersebut. Amati, bila anak kita membaca petunjuknya terdahulu kemudian mengerjakannya berarti gaya belajarnya visual. Jika anak kita meminta kita membacakan dan meminta kita merakitnya, berarti auditory, sedangkan anak kinestetik akan langsung memainkan mainannya..
Tentunya bila kita kesulitan menentukan gaya belajarnya selalu ada para ahli (baca:psikolog) yang akan membantu kita..
Selamat bereksplorasi gaya belajar.
Sumber: bunda sayang iip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar