#tantangan10 hari
#level11
#day 1
Hari ini kami (Temmy, ummu Amira dan Azima) telah melakukan presentasi dengan persiapan 2 hari saja.
Selama 2 hari ini walaupun waktu online kita yg tidak bersamaan tapi kami saling mengisi untuk tugas ini.
Saling memberi referensi, memberi masukkan, mengoreksi, berpresentasi, menjawab pertanyaan semua kami lakukan bahu membahu.
Alhamdulillah selesai sudah tugas ini dengan penuh kepuasan, pemikiran yg baru.
Berikut resume Fitrah Seksualitas:
*Tantangan gender kekinian:*
1⃣ Maraknya LGBT.
LGBT bukan lagi dilakukan perseorangan, namun sudah menjadi gerakan terorganisir yang didanai sehingga penyebarannya semakin massif, menjangkau wilayah yang lebih luas, bahkan hingga ke pelosok. Juga dengan sasaran yang semakin muda.
Adanya propaganda untuk menjadikan LGBT sebagai bagian dari masyarakat yang heterogen ➡ LGBT dianggap wajar adanya.
2⃣ Feminisme ➡ gerakan wanita yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum wanita dan pria (KBBI, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990, Jakarta: Balai Pustaka, hal. 241).
Gerakan ini pada awalnya muncul di Barat sebagai penolakan atas penindasan dalam berbagai aspek, baik sosial, hukum, politik, dan ekonomi, terhadap perempuan (Ismail Adam Patel, _Perempuan, Feminisme, dan Islam_, 2007, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, hal. 148).
Ide LGBT berkembang salah satunya berkedok di balik program feminis dan HAM
3⃣ Minimnya kesadaran orang tua mengenai pendidikan seksualitas ➡ akibatnya kurang informasi/wawasan mengenai bagaimana menumbuhkan dan menjaga fitrah seksualitas anak. Kondisi ini diperparah dengan menganggap diskusi seputar seksualitas sebagai perkara yang *tabu*.
4⃣ Kondisi ketahanan keluarga
6⃣ Lingkungan teman bermain ( _peergroup_ ) anak yang merusak/buruk
7⃣ Kemudahan mengakses berbagai informasi melalui inet
*Fitrah Seksualitas*
❓ fitrah1/fit·rah/ n sifat asal; kesucian; bakat; pembawaan
seksualitas/sek·su·a·li·tas/ /séksualitas/ n 1 ciri, sifat, atau peranan seks; 2 dorongan seks; 3 kehidupan seks (KBBI)
Fitrah seksualitas *adalah* tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati (Elly Risman).
Prof. Dr. Abdul Mujib pada seminar Back to Fitrah: "Fitrah adalah citra asli yang ada pada diri manusia. Perilaku yang sesuai fitrah akan mudah, nyaman, dan sehat. Sebaliknya, perilaku yang tidak sesuai fitrah mengakibatkan kesulitan, kegalauan, dan penyakit. Fitrah orientasi seksual manusia adalah heterosexual"
🌱 *Seberapa penting membangkitkan fitrah seksualitas?*
Sangat penting
Alasan:
Supaya anak dapat tumbuh menjadi manusia secara *seimbang* sehingga pembentukan /perkembangan sesuai dengan tabiat yg telah diciptakan Allah swt dan jg sesuai fitrah yg digariskan Allah swt.
Referensi: Mendidik Anak Bersama Nabi SAW, karangan: M. Nur Abdul Hafizh Suwaid
3⃣ *Solusi Membangkitkan Fitrah Seksualitas*
Bertolak dari teori ekologi keluarga Bronfenbrenner bahwa keluarga adalah unit terkecil dari sebuah sistem, dimana kehidupan keluarga-termasuk pendidikan anak- mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, maka solusi untuk membangkitkan dan menjaga fitrah seksualitas, menurut kami adalah:
📝 Jangka pendek ➡ hal yang bisa dilakukan orang tua dari dalam rumah:
1. Anak dibiasakan memohon izin bila masuk kamar orang tua
2. Membiasakan anak agar menundukkan pandangan dan memelihara aurat mahram dan bukan mahram
3. Memisahkan tempat tidur anak dengan saudaranya
4. Tidur berbaring sisi kanan dan tidak tidur telungkup
5. Menjauhkan anak dari ikhtilat
(Buku Mendidik Anak Bersama Nabi, Penulis Muhammad Suwaid)
📎 Jangka panjang ➡ kontribusi di masyarakat dan peran Negara.
1. Tingkatkan ketahanan keluarga -> perbanyakkan kajian yg mendidik para orang tua, bisa via online/media sosial, media offline/ antar warga seperti pengajian/arisan -> sehingga orang tua paham perannya sebagai pendidik anak
2. Bangun komunitas yang sadar akan fitrah seksual anak, bersatu melawan kegiatan yg merusak seperti LGBT, pornografi, dll.
3. Ambil peran positif yg memberikan masukan pada pemerintah. Cth: buat petisi supaya DPR segera mengesahkan RUU KUHP yg baru
*SESI DISKUSI*
T10 Bulan Januari - Kel. 1
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
1⃣
*Nama Penanya : Laila*
*Pertanyaan*
1. LGBT saat ini menjadi isu yang marak, ada yg merasa mereka punya hak atas pilihan mereka, ada yg menganggap itu penyimpangan fitrah. Bagaimana teman2 klp 1 memandang isu ini?🙏🏼
*Jawab:*
Fitrah adalah sifat bawaan.. sifat bawaan ini yg menentukan Allah sebagai pencipta kita.. maka Allah lah yg lebih berhak menentukan gender kita dibandingkan manusia
Memang LGBT berlindung di balik HAM. Namun, sebetulnya, sebagai makhluk ciptaan, hak diri tidaklah akan keluar dari fitrah yang telah diinstal Pencipta.
2⃣
*Nama Penanya: Tiara*
*Pertanyaan:*
Mba boleh bertanya?. Boleh dijelaskan tentang kalimat di slide ke-4. fitrah orientasi seksual manusia: heterosexual.. saya kurang faham 🙏
*Jawab*
Heteroseksual sesuai dengan yg Allah jelaskan dalam kitab Al Qur'an. Yaitu laki-laki dengan perempuan.
Allah ciptakan manusia secara berpasang-pasangan.
Contoh Dalil
QS An Nahl: 72
Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yg baik
QS Adz Dzaariyat: 49
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.
3⃣
*Nama Penanya : Gina*
*Pertanyaan:*
Bertolak dari teori ekologi keluarga Bronfenbrenner bahwa keluarga adalah unit
terkecil dari sebuah sistem, dimana kehidupan keluarga-termasuk pendidikan
anak- mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, maka solusi untuk
membangkitkan dan menjaga fitrah seksualitas, menurut kami adalah:
a. Jangka pendek ➡ hal yang bisa dilakukan orang tua dari dalam rumah:
1. Anak dibiasakan memohon izin bila masuk kamar orang tua
2. Membiasakan anak agar menundukkan pandangan dan memelihara aurat
mahram dan bukan mahram
3. Memisahkan tempat tidur anak dengan saudaranya
4. Tidur berbaring sisi kanan dan tidak tidur telungkup
5. Menjauhkan anak dari ikhtilat
👆🏻Menarik dengan penjelasan di atas, untuk poin ke 4 & 5 bisa tolong dijelaskan maksudnya bagaimana kolerasinya dg fitrah seksualitas sejak dini? 🙏🏻
*Jawab:*
Poin 4:
*Tidur berbaring dengan sisi kanan*
Merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW, dengan berbaring pada sisi kanan akan menjauhkan anak dari sekian banyak gelombang seksual ketika tidur.
*Tidur telungkup*, menurut Nabi SAW itu adalah tidurnya setan. Selain itu dengan tidur telungkup akan menyebabkan banyak gesekan pada alat kelamin, sehingga membangkitkan syahwat.
Poin 5:
*Menjauhkan Anak dari Ikhtilat*
Berdasarkan perjalanan studi Prof Ahmad Muzhhir Azhamah ke Belgia, ia melihat pada sebuah sekolah dasar khusu putri. Beliau bertanya, " Mengapa engkau tidak membaurkan anak laki-laki dengan perempuan pada jenjang ini?"
Kepala sekolah yg juga seorang perempuan menjawab, " Kami menyadari akan bahaya pembauran antara laki-laki dan perempuan walau masih dalam jenjang ini.
Dalam buku *Kenakalan Generasi Baru* , Hakim Ben Londsi mengatakan, "Anak-anak di Amerika mengalami masa pubertas sebelum waktunya. Sudah sejak usia dini libido seksualny meningkat."
Dengan adanya pembauran/ ikhtilat akan terjadi beragam penyimpangan seksual.
Referensi solusi jangka pendek ini diambil dari Buku Mendidik Anak Bersama Nabi SAW, karya Muhammad Suwaid
❣*Tambahan dari Mba Susi*
Boleh menambahkan dari tantangan 10 hari kmrn ttg kisah... cerita hari 2 saya.. :
Dulu pada zaman Rosulullah, ada seorang sahabat yang bernama Junaidab yang tidur sambil telungkup, kemudian Rosul lewat dan membangunkan dengan kaki beliau kemudian berkata yang artinya : "Hai Junaidab, sesungguhnya berbaring seperti ini (telungkup) adalah cara berbaringnya penghuni neraka"
Bahkan dalam hadis lain dijelaskan, bahwa tidur/berbaring tengkurap adakah sifat dari tidurnya Iblis, karena menghindari bertatapan langsung dengan Alloh yang telah melaknat dan mengutuknya.
Selain itu, berbaring dengan posisi tengkurap menyebabkan kesulitan pencernaan dan penyumbatan pernafasan.