1. Tidak ada yg salah dalam membuat disain pembelajaran ala kita di ibu profesional
2. Semua boleh kecuali yg tidak boleh
3. ATM diperkenankan, namun mhn sebutkan disain teman yg di ATM siapa.
4. Membuat kurikulum gue banget / Road map sebenarnya ditekankan utk bundanya, namun jk tdk pun tdk apa2.
6. Feedback arahkan ke review pagi ini. Apresiasi dg ucapan terima kasih sdh mengerjakan NHW 5.
5. Apa Road Map itu?
Penjelasan dr bu Septi:
Di saat Nhw #1 saya meminta teman-teman jurusan apa yang akan diambil di universitas kehidupan ini, ini adalah proses yang bernama
*_START FROM THE FINISH LINE_*
Nanti saat memandu anak-anak juga ditanyakan hal tersebut.
Kemudian di tahap berikutnya mau berapa lama ditempuhnya? maka kita menentukan *_milestone_* berapa lama durasi waktu yang akan kita tempuh? kecepatan kita dalam melangkah, hingga apa saja tahapan yang perlu kita lalui.
Setelah milestone jadi, supaya menunjang kelancaran proses belajar, kita sebaiknya memiliki *_support system_*yang memadai. Misal perlu bergabung dengan komunitas, perlu mencari sang ahli untuk berdiskusi, perlu mencari tools/alat penunjang belajar untuk hal tersebut. Perlu suami untuk saling mengingatkan dsb.
*_Exit Procedure_* adalah bagian dari system yang harus kita ketahui sebelum memasuki sebuah system. Sebelum masuk kita harus tahu cara keluarnya. Kalau dalam pembelajaran. Misal di tengah jalan ternyata kita ingin pindah haluan, maka kita akan tahu tahap-tahapannya apa saja? kemudian apa resiko yang akan kita hadapi?
Contoh : di kelas matrikulasi IIP ini,
START from THE FINISH LINEnya,
para peserta akan memahami dan bisa memaknai ilmu-ilmu dasar apa saja yang diperlukan dalam pembelajaran di IIP
MILESTONE
Mulai dari prolog tentang adab - bunda shaleha.
SUPPORT SYSTEM
Smartphone yang ada aplikasi WA
Jaringan internet yang memadai
Fasilitator
materi dan NHW
Referensi buku
Waktu dan komitmen
EXIT PROCEDURE
Andaikata saya ditengah-tengah akan keluar dari program matrikulasi ini maka :
Ijin ke ketua kelas dan Fasilitator
menyampaikan alasan
mengulang kembali matrikulasi Batch #3
mengisi form remidial matrikulasi.
Resiko:
Waktu belajar lebih lama
Teman-teman satu angkatan sudah melaju ke tahap kelas berikutnya
Serangkaian point-point itulah yang disebut *_ROAD MAP_* pembelajaran kita.
Seperti Nahkoda yang akan berlayar, bentangkan peta, siapkan kompas dan tentukan arah, kalau salah arah, silakan berbalik sesuai exit procedure yang sudah kita tentukan.
Contoh yg lebih ekstrem lagi yg kami lakukan berdua sbg fasilitator Homeeducator anak2 kami adalah sbb :
kalau kita (ortu) meninggal saat anak-anak masih pre aqil baligh, siapa yang akan menangani pola pendidikan anak-anak selanjutnya?
Action Plan : harus kita didik orang-orang yang akan memegang tongkat estafet pendidikan anak-anak kita mulai dari sekarang.
Kalau dulu kami berdua menyiapkannya sejak awal. Sehingga anak-anak tidak panik, siap dengan segala kondisi yang mereka hadapi, krn anak2 skrg sdh aqil baligh semua, maka kami mengompori teman-teman yg melakukan HE/HS untuk membuat komunitas CBE, shg exit procedure akan lebih mudah, krn anak-anak memiliki banyak ibu dan bapak ideologis yang memiliki visi yang sama.
6. Adab-Ilmu-Amal
7. Level 1 dalam berilmu:
ilmunya masih sangat sedikit, tapi sok tahu, banyak omong dan kadang tidak berdasar. Kalau debat ya debat kusir.
merasa angkuh akan ilmu yang dimiliki.
Tak mau menerima nasehat orang lain karena dia telah merasa lebih tinggi.
Bahkan dia juga menganggap pendapat orang yang memberikan nasehat kepadanya, disalahkannya.
Selalu mau menang sendiri, tidak mau mengalah meskipun pendapat orang lain itu benar dan pendapatnya yang salah.
8. Level 2 dalam berilmu:
9. Level 3 dalam berilmu:
Sikap orang-orang yang berada di tingakatan 3 ini justru semangat berbaginya sangat tinggi, semangat belajarnya sangat tinggi. Karena selalu ingin membagi apa yang dia miliki, dengan harapan ketika membagikannya justru dia akan mendapatkan banyak ilmu lagi, berbasis rasa ingin tahu. akan banyak mendengarkan, tidak banyak menggurui ucapannya mungkin sedikit tapi dalam banget.
10. Faktor yang menyebabkan seseorang naik ke tingkat ke dua dan ketiga? Faktor yang mempengaruhi seseorang naik dari tingkatan ke tingkatan berikutnya adalah *_amalan ilmu_*dan *_asas kebermanfaatan_* ilmu tersebut bagi kerahmatan alam semesta.
Kualitas dan kuantitas ilmu tidak akan berpengaruh banyak apabila "tidak diamalkan" dan "tidak memberikan manfaat" bagi alam semesta.
Karena
*_sejatinya orang yang berilmu akan semakin mendekatkan dirinya kepada sumber ilmu ( DIA yang MAHA berilmu)_*
sehingga dirinya makin merasa tidak ada apa-apanya, senantiasa ingin mencari ilmu terus menerus.
Dan janjiNya pasti
_Aku akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat_
Maka ilmu itu merupakan petunjuk untuk *_meningkatkan keimanan_* dan petunjuk untuk *_beramal_*
Apabila kita selalu menuntut ilmu tetapi dua hal tersebut tidak pernah naik, maka ada yang harus kita perbaiki, entah "kebersihan jiwa dan diri kita dalam menuntut ilmu" atau "keberkahan ilmu itu sendiri".
Maka,
*_ADAB itu sebelum ILMU, dan ILMU sebelum AMAL_* Semoga makin jelas tergambarkan sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar